Friday, April 15, 2011

SIAPAKAH TERORIS SESUNGGUHNYA???????


Sekitar satu bulan yang lalu  rakyat kita di kejutkan dengan kasus data wikileaks yang di publikasikan oleh dua harian ternama dari Australia. Berita yang memuat tentang penyalah-gunaan kekuasaan "abused power" oleh presiden kita tercinta dan tersayang Susilo Bambang Yudhoyono. Mulai dari korupsi, lalu menggunakan badan intelejen untuk memata-matai lawan politik, yang salah satunya adalah seorang menteri di jajaran kepemerintahannya.( Betul-betul tindakan seorang pengecut jika semua itu terbukti kebenarannya ).
Sontak berita tersebut membuat pihak Istana beserta jajarannya seperti kebakaran jenggot, bantahan demi bantahan di kemukakan oleh semua pihak yang merasa tersulut oleh pemberitaan tersebut, termasuk pihak keluarga Presiden. 

Disaat pemberitaan tentang wikileaks sedang menjadi topik terhangat, tiba-tiba saja kita dikejutkan oleh Bom Buku, lalu wikileaks seperti hilang di telan gemuruh Bom Buku berdaya ledak sebesar mercon. Tak heran banyak warga yang menganggap Bom Buku sebagai pengalihan isu wikileaks ( Hal ini sudah menjadi kebiasaan hal yang bisa ketika ada kasus yang  sedang HOT  di media). 
Kenapa??? karena berita Bom Buku itu sendiri jauh lebih besar dari daya ledaknya, terlebih lagi rangkaian keanehan cerita di balik Bom itu, antara lain ; Bom meledak setelah lebih dari 5 jam deketahui dan ternyata tim gegana tidak datang ke lokasi. Kemudian 2 jam setelah Bom meledak, Kepala BIN, Sutanto, terburu-buru bicara " Sulit mengidentifikasi pelaku ". Sunguh pernyatan aneh yag sangat tidak pantas yang keluar dari mulut seorang KABIN, karena telah mengebiri proses hukum. 

Wajar jika pernyataan itu kemudian menimbulkan tafsiran adanya "instruksi" agar pelaku tidak perlu di "usut". Dan kelucuan Bom makin menjadi-jadi karena ternyata korban BOM semuanya tidak memiliki keterkaitan aktivitas, lalu seolah ingin menyempurnakan skenario, maka di berbagai tempat muncullah berita BOM...BOM...BOM...BOM... Rakyat lalu dipaksa percaya dengan cerita yang tidak logis yang sepertinya keluar dari akem teroris.. FUCK !!!



Lalu selai terror Bom Buku ada pula terror nyata yang dirasakan tiap orang, tiap ibu rumah tangga, tiap keluarga di setiap rumah, apa itu?? BOM GAS 3 KG !!! ledakan BOM GAS 3 KG terjadi tiap hari, membakar ratusan rumah beserta isinya, melukai ratusan korban tanpa pandang bulu, mulai kakek hingga bayi, tak peduli usia dan tanpa pilih suku atau agama, semua bisa jadi korban. BOM GAS mengakibatkan kerugian puluhan miliar rupiah, dan terror BOM GAS jauh lebih nyata, lebih berbahaya dan lebih menakutkan bagi rakyat jika di bandingkan dengan BOM BUKU, namun hingga kini pemerintah tidak berusaha mengusut siapa penyebar terror BOM GAS itu walaupun jumlah korban tidak terhinga, dan walaupun mudah untuk mengetahui siapa dalang penyebar terror BOM GAS itu. mungkin karena karena yang menjadi koban selama ini adalah orang miskin jadi kematian mereka tidak perlu di khawatirkan. Atau mungkin seperti hanya BOM BUKU , hal ini juga tidak di usut karena pelakunya berasal dari rezim yang sesungguhnya memiliki kewenangan untuk mengusut.

Setelah rentetan terror di atas, mungkin akan ada lagi terror baru yang segera menghantui rakyat, namanya BOM BAHAN BAKAR MINYAK. Terror ini lebih berbahaya dari terror sebelumnya karena mampu membuat ibu-ibu rumah tangga bunuh diri, pelajar-pelajr menjadi putus sekolah, mahasiswa terpaksa citu atau drop out, BOM BBM juga mampu meningkatkan jumlah kriminalitas, memaksa para wanita untuk menjual diri menjadi pelacur,dan secara langsung mendorong orang baik untuk menjadi pelaku kejahatan. Apakah ada subsidi BBM?? Untuk menjawab itu, maka pemerintah harus jujur transparan berapa sesungguhnya biaya produksi 1 liter BBM. Kenapa? karena, ada atau tidaknya subsidi, ditentukan oleh berapa biaya produksi, berapa harga jual ke pasar. Jika biaya produksi lebih tinggi dari harga jual berarti subsidi BBM memang ada, tetapi bila biaya produksi lebih kecil dari harga jual maka di pastikan sesungguhnya tidak ada subsidi !! Dan masalahnya hingga saat ini pemerintah tidak mau jujur untk membeberkan berapa biaya produksi per liter BBM. 

Kwik Kian Gie pernah menghitung bahwa sebenarnya biaya produksi per liter BBM (premium) berkisar antara Rp.450,-/liter hinggaRp.600,-/liter. Jadi jika premium di jual dengan hargaRp. 4.500,-/liter berarti keuntungan pemerintah berkisar Rp. 4.050 hingga Rp. 3.900,-/ liter. Rendahnya biaya produksi itulah yang membuat hingga saat ini negara Venezuela tetap memjual premium ke rakyatnya sebesar Rp. 600,-/liter. Bayangkan besar keuntungan yang di dapat pemerintah dari BBM. Lalu kemana uang itu?????? Keuntungan dari memeras dan menipu rakyat itu lalu mengalir ke istri dan anak-anak para pejabat, sehingga mereka bisa menghambur-hamburkan uang tersebut. 



Jika TERROR berarti menyebarkan ketakutan, jika TERROR berarti sabotase terhadap upaya mensejahterakan rakyat, jika terror adalah upaya untuk memciptakan ketidaknyamanan dalam hidup, jika terror adalah KEJAHATAN maka mari kita simpulkan WHO IS THE REAL TERORIST ??? dan kita tahu siapa TERORIS SESUNGGUHNYA !!













  • rss
  • Del.icio.us
  • Digg
  • Twitter
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Share this on Technorati
  • Post this to Myspace
  • Share this on Blinklist
  • Submit this to DesignFloat

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright 2011 AGNOSFREAK
Design costumized by Demurga